POTENSI TERUMBU KARANG PULAU LIUKANG LOE UNTUK PENGEMBANGAN WISATA SELAM

Abstract

Potensi terumbu karang di Pulau Liukang Loe dari waktu ke waktu terus mengalami degradasi. Salah satu penyebabnya dipengaruhi oleh aktivitas penangkapan ikan yang sifatnya destruktif seperti penggunaan bom dan bius sehingga merusak ekosistem terumbu karang. Tujuan penelitian ini memetakan kondisi tutupan terumbu karang Loe untuk pengembangan wisata selam di Pulau Liukang. Metode yang digunakan melalui survei terumbu karang dengan metode LIT (Line Intercept Transect) yaitu merupakan metode yang efektif untuk monitoring tutupan substrat dan untuk mengetahui kondisi substrat terumbu karang di Perairan Pulau Liukang Loe. Hasil pemantauan kondisi terumbu karang Pulau Liukang Loe dalam kategori rusak dengan tutupan terumbu karang berkisar 10,2% tersebar pada bagian utara hingga barat Pulau Liukang Loe dan tutupan terumbu karang dengan kategori baik berkisar 51,24% tersebar pada bagian timur hingga selatan Pulau Liukang Loe. Pada stasiun I Patahan karang (R) sebesar 3,52% pada kedalaman 3 meter sedangkan pada kedalaman 10 meter ditemukan cukup tinggi yaitu sebesar 14,20%. Stasiun II Tutupan karang hanya sebesar 10,68% tergolong rusak. Stasiun III tutupan karang hidup cukup tinggi sebesar 51,24%. Stasiun IV tutupan karang hidup tergolong sedang sebesar 33,84%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa analisis kesesuaian wisata selam di Pulau Liukang Loe yaitu stasiun III dan stasiun IV yang berada di bagian timur hingga selatan Pulau Liukang Loe dengan kategori sangat sesuai untuk pengembangan wisata selam sedangkan stasiun I dan II yang berada di bagian utara hingga barat Pulau Liukang Loe dengan kategori tidak sesuai untuk wisata selam.