TY - JOUR AU - PRAYUDI, M AGUS PY - 2021/02/25 Y2 - 2024/03/28 TI - PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL JF - JURNAL NUSANTARA JA - NUSANTARA VL - 4 IS - 1 SE - DO - UR - https://jurnal.akparda.ac.id/index.php/nusantara/article/view/45 SP - 16-26 AB - <p style="text-align: justify;">Kabupaten Gunungkidul berada di bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta, berjarak 40 kilometer dari kota Yogyakarta. Secara administratif Kabupaten Gunungkidul terbagi menjadi 18 Kapanewon (Kecamatan) yang meliputi 144 Kalurahan (Desa). Kondisi alam Kabupaten Gunungkidul berbukit-bukit mempengaruhi pola pemukiman penduduk yang cenderung memusat dan berkelompok. Karst Gunungsewu merupakan rangkaian pegunungan selatan Jawa yang membentang dari pantai Parangtritis hinggga Telengria di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Karst Gunungsewu secara administratif meliputi beberapa Kabupaten yakni Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Wonogiri di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pacitan di Jawa Timur. Tanah Karst ini menunjang Kabupaten Gunungkidul menjadi destinasi pariwisata yang sangat menarik, ditambah kondisi pantai yang sangat luas dan indah. Pembangunan infrastuktur sedang digalakkan disamping kondisi geografis dan budaya yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul memiliki dampak yang sangat luas, mampu meningkatkan sendi perekonomian baik penampungan tenaga kerja dan penambahan bidang usaha. Kabupaten Gunungkidul memiliki karakteristik yang khas dan mampu menjadi magnet dalam bidang pariwisata. Pariwisata berperanan meningkatkan pendapatan asli daerah dan mensejahterakan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan interview. Untuk menganalisis data menggunakan teknik deskriptif induktif. Kesimpulannya adalah : (1) ada peningkatan jumlah pengunjung /wisatawan ke obyek wisata Kabupaten Gunungkidul yakni pada tahun 2015 sejumlah 2,6 juta orang, pada tahun 2019 meningkat menjadi 3,6 juta orang. (2) faktor penunjang pengembangan pariwisata yakni pembangunan infrastuktur, kondisi geografis yang indah dan menarik dan berkembangnya kesenian dan kebudayaan setempat, (3) sedangkan faktor penghambat adalah pandemi Covid-19, kekurangan air di musim kemarau, dan keadaan tanah yang berbukit-bukit. Disarankan dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul adanya kerjasama yang harmonis atau dinas-dinas pemerintah Kabupaten, dan perlu menumbuhkembangkan organisasi kemasyarakatan, agar berperan aktif dalam pengembangan pariwisata dan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan perkembangan obyek-obyek wisata demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.</p> ER -